![]() |
Wakil Bupati Lebak didampingi Sat Pol PP Lebak dan Polisi tengah menemui massa aksi di halaman kantor Bupati Lebak, Rabu (31/5/23). Poto: KW |
Korlap aksi, Nurdin mengatakan bahwa aksi yang berlangsung satu minggu itu merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Lebak.
"Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja dari Pemkab Lebak, seperti halnya jumlah kemiskinan yang terus meningkat bahkan jumlah penduduk miskin tahun 2022 menurut data BPS lebih banyak dari Jumlah penduduk miskin tahun 2011, indeks kedalaman dan keparahan kemiskinannya justru lebih buruk dari tahun tahun 2010," tutur Nurdin.
Tidak hanya soal kemiskinan, menurut Nurdin Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum Komulatif (UMK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Lebak juga dinilai sangat memprihatinkan.
"IPM Kabupaten Lebak selalu menjadi yang terendah di provinsi Banten, begitupun dengan UMK yang juga ada diposisi terendah, TPT juga sama. TPT kita yang sekarang jauh lebih banyak dari TPT tahun 2013, ini jelas merupakan bukti betapa buruknya kinerja Pemkab Lebak," paparnya.
Nurdin juga menyoroti sikap birokrasi di Lebak yang ditudingnya seperti anti terhadap demonstrasi, lantaran pihak Pemkab Lebak baru mau menemui dan berdialog dengan massa aksi pada hari ke tujuh.
"Kami meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak jangan anti terhadap demonstrasi, kami sudah melakukan aksi menginap di depan kantor bupati Lebak selama 7 hari 6 malam, dan pada hari ke 7 baru ditemui, ini jelas bukan sikap dan respon yang baik dari seorang pemimpin," ucapnya.
Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi saat dimintai tanggapan di lokasi menyampaikan, pihaknya mengapresiasi aksi tersebut. Selain itu, pihaknya juga menerima aspirasi yang disampaikan.
"Ini bagus, kita terima aspirasinya. Mata bupati cuma dua, mata wakil bupati cuma dua, merekalah mata-mata kita sehingga apa yang di temukan di lapangan bisa di sampai ke kita," kata Ade.
Saat disinggung mengenai sikap lambatnya menemui massa aksi sehingga harus sampai menginap enam malam, Ade mengaku sedang di luar kota.
"Saya 5 hari ini jujur tidak di Lebak, saya ada kegiatan di Jakarta. Kemarin teman-teman dari polres Lebak nelpon saya, dikira saya teman-teman aksi sudah ada yang menemui. Pas hari pertama saya minta pak Asda I untuk menemui, tapi kan teman-teman gak mau. Makanya tadi malam saya telpon pak Tanto, saya sampaikan besok pagi saya temui mereka, saya tanya aspirasinya apa, bukan membiarkan yak," tuturnya menyampaikan alasan. (KW)
0 Komentar