Abuya Muhtadi Ulama Kharismatik Banten, Tetapkan 1 Ramadhan Hari Jumat 24 Maret

Ulama karismatik Banten Abuya Muhtadi. 

     Banten, LineNews.id - Seorang ulama karismatik Banten, Buya KH Muhtadi asal Cidahu Pandeglang menetapkan Tanggal 1 Ramadan dan 1 Syawal pada Tahun Hijriyah kerap menggunakan metode hisab.

     Seperti dikutif dari radarbanten.co.id, sekretaris pribadi sang Buya, Nazaruddin menyebut KH Muhtadi selaku sesepuh Ponpes Raudhatul Ulum, Cidahu-Pandeglang itu telah menetapkan satu Ramadan 1444 Hijriyah pada Hari Jumat, 24 Maret 2023.

     "Hal itu sehubungan tahun ini, 1444 Hijriyah umur bulan Sya’ban 29 hari (ganjil). Dan hasil hitungan hisab menunjukan tinggi hilal delapan 8 derajat waktu Magrib malam Kamis,” katanya, Selasa (21/03).

     Atas dasari tersebut, jelas Nazarudin, Buya KH Muhtadi, menggunakan kriteria 21 derajat waktu Magrib malam Jum’at. Artinya, sang ulama ini melakukan ijtihad menyempurnakan bilangan Sya’ban 30 hari.

    "Jadi awal Ramadan tahun 1444 hijriah jatuh pada Magrib malam Jum’at dan untuk Lebaran Idul Fitri jatuh pada hari Minggu atas dasar Istikmal (menyempurnakan bilangan bulan Ramadan 30 hari) dan ikhtiyat. Dan demikian itu bersamaan dengan hitungan kalender Nusantara Aji Saka yaitu aboge tahun (HA) 1956 bulan Ramadan jatuh pada hari Jum’at dan Syawal jatuh pada hari Minggu,” papar Nazaruddin.

     Adapun soal informasi terkait Hisab dan Hilal dalam perhitungan penetapan jatuhnya Tanggal 1 Ramadan 1444 Hijriyah menurut para ulama, memang biasa dilakukan dengan dua metode. Yakni metode hisab (perhitungan) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan) yang keduanya selalu jadi dasar penetapan tahun Hijriyah.

     Disebutkan, metode rukyatul hilal yaitu metode penetapan awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan pengamatan bulan. Sedangkan metode hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriyah.

     Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falaq (astronomi) untuk memperkirakan posisi orbit matahari dan bulan terhadap bumi.

     Bahkan posisi matahari kerap menjadi bagian sangat penting karena selalu menjadi penentu bagi umat Islam dalam menentukan waktu shalat. Adapun posisi bulan itu untuk mengetahui perkiraan terjadinya hilal, berkait sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. (Adek)