Proyek pembangunan gedung sekolah SMKN Curug. Poto: Humas LPI. |
Selain itu, pihak LPI juga menyayangkan proyek milik dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dengan Pagu anggaran 7,5 Miliar tersebut terkesan asal asal dalam segala progres pengerjaannya. "Dengan dugaan kurangnya pengawasan, sehingga proyek berjalan seperti mulai dari penerapan K-3 yang di abaikan sampai terlihat beberapa tembokan yang terlihat kropos. Ini kami duga buruknya sistem pengecoran yang di lakukan, ada pula dugaan bahwa pemasangan tihang tidak sesuai spek dasar, ini karena adanya penambalan pada coran tihang tersebut," ujar Rohmat kepada LineNews.id, Minggu malam (11/12).
Papan informasi proyek SMKN Curug. |
Rohmat pun menyebut, banyak proyek besar yang sarat kecurigaan. Oleh karenanya juga, kata dia, dengan begitu banyaknya menyebut proyek USB di wilayah Tangerang mulai dari USB SMK dan SMA besar dugaan sarat dengan kepentingan dan dugaan ajang bisnis semata, dan segera akan membawanya ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH).
"Karena dengan adanya temuan ini sudah jelas kami soroti kinerja dari kepala dinas yang juga orang asal Tangerang. Juga setelah nanti uji Lab kami lakukan dan ada ditemukan ketidaklayakan, maka kami akan satukan data untuk segera melaporkan ke pihak APH agar segera di tindaklanjuti, dan terus terang proyek seperti ini di Dindikbud Banten, bukan kali ini saja yang ditemukan penuh dugaan masalah ketidak layakan," paparnya. (Adnien)
0 Komentar