Breaking News

Petugas Pemeliharaan Irigasi DI Cibinuangen Diminta Bekerja Maksimal

Poto: tanggul saluran irigasi jebol. 
Lebak, LineNews.id - Masyarakat petani di wilayah selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluhkan lahan sawahnya kekeringan. Pasalnya, saluran irigasi yang dibangun sudah puluhan tahun di sana tampak terbengkalai karena tidak dipelihara dengan baik. 

Padahal, jika dihitung dari anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah Provinsi Banten, untuk memenuhi kebutuhan produksi pertanian sangat besar. Tetapi, anggaran itu tampaknya hanya terbuang sia-sia, lantaran petugas pemeliharaan irigasi tidak bekerja dengan semestinya. 

Seperti terjadi di daerah irigasi (DI) Cibinuangen, air irigasi di sana tidak mengalir normal. Diketahui, pemerintah sudah membuat aturan agar di setiap DI harus ada petugas  pemeliharaan. 

"Dari mantri irigasi, petugas pintu air (PPA) Petugas Pekarya Saluran (PPS) di mana petugas digaji bulanan yang memadai sesuai UMR propinsi Banten," ungkap sumber yang enggan disebut namanya. Jum'at  (14/1/2022). 

Para petani pun mempertanyakan kinerja petugas yang ada di DI Cibinuangen tersebut. 

"Saat ini petani penuh dengan pertanyaan, mengapa irigasi yang petugasnya banyak tapi irigasi masih tidak baik hingga airnya tidak lancar, padahal air yang ada pada aliran sungai lebih dari cukup," ucapnya. 

Menurut pemantauannya, petugas yang bekerja di DI Cibinuangen tersebut hanya fokus bekerja pada pembersihan rumput yang ada di bibir irigasi saja.

Sementara ditemukan banyak tanggul irigasi yang jebol tapi tidak sama sekali diperbaiki. 

"Kalau melihat anggaran dari perencanaan sampai pelaksanaan pemeliharaan pertahunnya sangat besar mencapai miliyaran rupiah, tapi irigasi masih tetap kurang terpelihara," 

"Itu semua karena para petugas lebih fokus pada pembabadan rumput tanggul dari pada pemeliharaan saluran airnya terbukti dari banyaknya tanggul yang jebol yang mengakibatkan terhambatnya aliran air untuk sampai ke hilir," katanya. 

Lebih lanjut, untuk memelihara irigasi yang sumber airnya dari DI Cibinuangen tersebut masyarakat petani di Desa Cikeusik, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, sempat melakukan gotong royong memperbaiki tembok-tembok irigasi yang jebol dengan peralatan seadanya. 

"Masyarakat berkali kali melakukan gotong royong perbaikan irigasi, air sangat lancar hingga manfaatnya terasa oleh masyarakat petani," ujar salah seorang petani di Wanasalam, Ujer. 

Menurutnya, saluran irigasi di sana tidak mengalir normal bukan hanya pada saat musim kemarau saja, tapi itu terjadi juga saat musim hujan. Kendati, petani menuding pimpinan dan petugas pemeliharaan di DI Cibinuangen lepas tanggung jawab. 

"Masyarakat telah membuktikan dengan gotong royong air irigasi bisa mengalir, padahal saat itu pada misim kemarau dan alat seadanya, kalau melihat anggaran masyarakat tidak perlu gotong royong karena ada petugas yang digaji setiap bulan," 

"Tapi aneh dengan banyaknya petugas pada musim hujan air irigasi tersendat, itu semua disinyalir pimpinan dan petugas pemeliharaan tidak merasa tanggung jawab atas pekerjaannya," paparnya. (HR) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close