Breaking News

Horizon Jum'at: Telisik Kalimat Isra dan Mi'raj

Oleh : Ust Ulis Mukhlis

Adalah sebuah perjalanan spritual yang menggegerkan jagat semesta dan pernah dilakukan Rasulullah SAW dalam dimensi lahir bathin. Seperti tersurat dalam firmanNya : 

سبحان الذي أسري بعبده ..... الخ

"Maha suci dzat yang telah memberjalankan hamba-Nya....(dan seterusnya)"

Petikan Surat Al-Isra ayat pertama ini menegaskan terjadinya peristiwa Isra Mi'raj, yakni perjalanan spritual paripurna seorang hamba pilihan dari semua yang terpilih.

Coba kita telaah, Isra artinya diberjalankan, sedangkan Mi'raj artinya naik, dan yang diberjalankan naik itu adalah seorang hamba, dan hamba adalah orang yang sadar bahwa dirinya cuma makhluk yang geraknya dikendalikan oleh yang maha mengatur.

Keberadaan ini bisa menjadi inspirasi dasar dalam pencapaian kesadaran total spiritual, bahwa:

1. Dalam mencapai kesadaran total spiritual, itu tidak bisa berdiri sendiri atau naik sendiri tanpa tahapan demi tahapan.

Akan tetapi pencapaian itu tetap atas izin dan ridha dari Allah Swt meski 100 persen, upaya pencapaiannya dilakukan dengan cara menyibukan diri dengan beragam amal baik lahir maupun batin. 

Artinya pencapaian itu tidak cuma dapat didorong oleh upaya amalnya, tapi tetap dengan izin yang diridhai Allah Swt. Ingatlah Dia Sang Maha Penggerak, ayo bangunkan kembali kesadaran awal.

لاحول ولاقوة الا بالله

"Tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah,"

Dan apakah upaya lahir batin kita diridhai Allah?

2. Rumus, bahwa yang dapat izin diberjalankan dalam upaya pencapaian kesadaran total spiritual itu mesti harus seorang hamba sejati, yakni orang yang sadar bahwa dirinya cuma makhluk yang semuanya dikendalikan, dimiliki dan diatur oleh Allah (bukan hamba abal-abal, apalagi mencari imbalan atau kuli).

3. Dalam diberjalankan naik pada pencapaian kesadaran spiritual, tentu ada proses dan tahapan tertentu, nah dalam proses dan tahapan pencapaian itu perlu kepasrahan total, artinya jangan memaksakan dengan melakan ritual tertentu untuk mencapai kesadaran spiritual ini.

Menyikapi tiga hal tersebut, perlu dipahami, bahwa ketika kesadaran spiritual seseorang itu bangkit, maka orang itu akan normal, semakin tinggi kesadaran sepiritual, makin normal pula kemanusiaannya.

Lihatlah seutuhnya diri rasulullah SAW dari berbagai sisi, beliau adalah makhluk paling sempurna dipandang dari sisi apapun dengan menampakan kenormalannya dalam semua hal. 

Kita diberi kesempatan (dengan dasar perintah wajib) membangkitkan kesadaran spiritual secara total lima kali sehari semalam, sabda nabi : الصلاة معراج المؤمنين

"Shalat itu Mi'raj (ranah dimensi ketuhanan) nya orang mu'min,"

firmam Allah :

وأقم الصلاة لذكري...

"Dirikanlah sholat untuk mengingat (menemui) KU,"

Artinya, kita harus bangga mendapatkan kesempatan (diundang langsung oleh Allah masuk dalam ranah dimensi-Nya), yang banyak di tiap harinya. 

Tinggal kita bagaimana agar kesadaran spiritual dan kepasrahan total dengan menjaga kenormalan sebagai seorang hamba dalam aturan lahir dan aturan batinnya, yang 'Puncaknya' adalah sadar bahwa kita sadar disertai keridhaan dari-Nya. 

Aamiin ya robbal alamin.

Wallahu'alam bishawabi.

Penulis adalah penyuka Tasawuf dan pegiat kajian Falaqiyah, tinggal di Banten Selatan.

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close