Beijing, LineNews.id - Pimpinan Kelompok pemalsu Vaksin Covid bernilai milyaran rupiah ditangkap otoritas negara Tiongkok baru-baru ini.
Disebutkan, sebagaimana kabar yang disadur dari news.detik.com, kelompok ini memalsukan vaksin dengan bahan larutan garam dan air mineral.
Pelaku bernama Kong itu disebut telah mengumpulkan desain vaksin yang asli. Setelah itu, barulah pelaku membuat lebih dari 58 ribu vaksin palsu.
Media massa tersebut mengatakan bahwa otoritas penegak hukum di Tiongkok menyebut, sejumlah vaksin palsu itu telah diselundupkan ke luar negeri. Namun mereka tidak tahu ke mana saja vaksin itu dijual.
Kong adalah satu dari 70 orang yang ditangkap otoritas Tiongkok dalam kasus pemalsuan vaksin.
Sejauh ini setidaknya 20 kasus telah diusut. Pemerintah Tiongkok sebelumnya berjanji menindak para pembuat vaksin palsu itu.
Meski sebagian besar kasus tersebut telah mencuat akhir tahun 2020 lalu, rincian perkara itu baru dirilis pekan ini.
Sementara merujuk putusan pengadilan, Kong dan kelompoknya meraup keuntungan hingga 18 juta Yuan atau sekitar Rp 42 miliar.
Otoritas negara itu mengatakan lagi, mereka memasukkan larutan garam atau air mineral ke botol kemasan vaksin. Itulah yang mereka jual sebagai vaksin COVID-19 sejak tujuh bulan lalu.
Dikatakan pula, Kong dan kelompoknya mengirim 600 botol vaksin palsu itu ke Hong Kong November lalu. Setelahnya, vaksin palsu itu dijual ke luar negeri.
Otoritas Tiongkok menyebut, penjualan dilakukan lewat "orang dalam" di perusahaan yang memproduksi vaksin asli.
Dalam kasus lain di Tiongkok, vaksin palsu dijual dengan harga tinggi di rumah sakit.
Selain itu, katanya lagi, ada juga pelaku yang menggelar program vaksinasi. Mereka mengerahkan "dokter desa" untuk menyuntikkan vaksin palsu ke orang-orang di rumah dan mobil.
Terpisah, kejaksaan Agung negara Trai Bambu ini pun mendesak lembaga di tingkat daerah untuk bekerja sama dengan polisi untuk menghentikan penjualan vaksin palsu itu.
Sebelumnya, Pemerintah Negara yang dipimpin Xi Jinping ini sebelumnya menargetkan dapat memvaksinasi 100 juta orang sebelum Tahun Baru Imlek pekan lalu. Namun sejauh ini, kata dia, angkanya baru mencapai 40 juta orang.
Kendati demikian, secara umum Tiongkok dianggap berhasil mengendalikan pandemi lewat karantina wilayah, uji Covid-19 secara massal, dan tracking kasus secara masif. (Adek/Ratu Adnin)
0 Komentar