Breaking News

Cuaca Ekstrim, Nelayan di Sumur Mogok Melaut

 

SUMUR, LineNews.id - Akibat cuaca buruk sejumlah nelayan di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provins Banten, beberapa bulan terahir banyak yang mengeluh karena tidak bisa melaut dengan normal seperti biasa. 

Disebutkan, ombak besar dan angin kencang di perairan pantai wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang saat ini sering terjadi secara tiba-tiba, sehingga hal itu membuat takut para nelayan untuk turun menangkap ikan. 

Dikatakan Sartiwan, seorang nelayan pencari ikan yang menggunakan alat tangkap jukung atau Congkreng sudah beberapa bulan terakir ini ia tidak bisa melaut karena cuaca buruk. 

"Saya hampir dua bulan trakhir ini tidak bisa melaut, jangankan saya yang perahunya kecil, alat tangkap yang besar saja seperti bagang badak, bagang, prahu, bagang dirigen dan kapal besar saja takut untuk melaut, apalagi saya, " ujar Sartiwan saat berbincang dengan LineNews.id. Kamis, (25/2/ 2021).

Menurutnya, cuaca ekstrim di wilayah laut Sumur biasa bias terjadi setiap tahun, namun selain itu, dampak pandemi juga menjadi pengaruh besar bagi perekonomian masyarakat Sumur. 

"Cuaca buruk seperti ini memang sudah tidak asing lagi bagi kami, karena memang hampir setiap tahun terjadi tepatnya ketika di awal tahun, akan tetapi di tahun ini Pacekliknya (susah-red) lebih terasa, mungkin ini akibat dampak dari pandemi Covid-19 juga," ujarnya. 

Sementara itu, Koordinator bidang Data dan Informasi BMKG Serang Tarjono, menjelaskan terkait cuaca ekstrim yang terjadi. Ia menyebut bahwa BMKG telah mengeluarkan Rilis resminya, lebih dari 95% wilayah Indonesia sudah dalam puncak musim penghujan, termasuk wilayah Provinsi Banten. 

"Fenomena La Nina pun masih cukup kuat, yang diprediksi baru akan meluruh (melemah) sekitar bulan April 2021. Tetapi bukan berarti bulan Mei, Juni sudah tidak ada hujan, tetap ada hujan sesekali waktu dengan intensitas ringan hingga sedangsedang," ujarnya. 

Kata Tarjono, pihaknya mengimbau agar par nelayan berhati-hati saat akan pergi ke laut, sebab, di selatan Pulau Jawa terdeteksi ada tekanan rendah atau bibit siklon tropis. 

"Selain faktor di atas, untuk beberapa hari kedepan cuaca juga kurang bersahabat bahkan masuk dalam katagori ekstrim," papar Tarjono. (CR-11/Omi) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close