
Tampak Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tengah berjalan bersama Presiden AS, Donald Trump beberapa waktu lalu dalam sebuah perjanjian pembatasan senjata Nuklir yang difasilitasi Singapura. (Poto Reuteur).
Jakarta, LineNews.id - Tokoh dunia spektakuler, yakni pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia. Informasi ini mencuat sebagaimana diberitakan jaringan televisi Hong Kong yang dikutip CNBC Indonesia. Namun kabar lain dari sebuah majalah di Jepang melaporkan bahwa tokoh kontroversial Asia dari Korut yang dijuluki 'Pria Roket' itu masih berada dalam kondisi vegetatif setelah menjalani operasi jantung di awal bulan ini.
Disebutkan, kondisi vegetatif berkaitan dengan keadaan disfungsi otak kronis ketika seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
CNBC Indonesia melaporkan, dari seorang Wakil Direktur Hong Kong Satellite Television (HKSTV), sebuah jaringan televisi yang didukung pemerintah Beijing di Hong Kong, mengklaim bahwa Kim sudah meninggal dunia. Kabar ini mengutip dari "sumber yang sangat terpercaya", seperti dikutip New York Post, Minggu (26/4/2020).
Diketahui pula dari International Business Times melaporkan unggahan sang wakil direktur jaringan HKSTV itu, lewat aplikasi medsos China, Weibo, sudah tersebar luas di media sosial.
Sementara laporan lain yang belum dikonfirmasi menyebutkan, berdasarkan sumber-sumber dari partai senior di Beijing, bahwa operasi yang dijalani Kim dengan memasukkan stent atau ring terjadi kesalahan karena tangan si ahli bedah merasa gemetar saat operasi berlangsung. Hingga kini belum ada informasi resmi dari pemerintah Korut.
Sebelumnya, China telah mengirimkan pakar medisnya ke Korea Utara untuk membantu memberikan pengobatan kepada Kim. Dikutip dari Reuters, sedikitnya, ada tiga sumber yang mengetahui situasi ini. Seorang sumber mengatakan ada sebuah tim yang terdiri atas beberapa dokter dan pejabat China. Tujuan dari pengerahan tim ini belum jelas diketahui.
Dua sumber lainnya mengatakan bahwa delegasi yang dikerahkan ke Korut itu dipimpin oleh seorang anggota senior Departemen Penghubung Internasional pada Partai Komunis China. Departemen ini diketahui menangani urusan antara China dengan negara yang pernah dipimpin Kim Il Sung, kakeknya Kim Jong Un.
Hingga berita ini dikutip LineNews.id, para sumber masih menolak untuk memberikan keterangan terkait sensitivitas masalah ini. Begitu juga dengan pihak Departemen Penghubung dan Kementerian luar negeri China yang belum menanggapi permintaan komentar ini.
Laporan dari Daily NK situs yang berbasis di Seoul, Korea Selatan (Korsel) juga melaporkan awal pekan ini bahwa Kim sudah pulih setelah menjalani prosedur kardiovaskular pada 12 April. Laporan itu mengutip dari sumber tanpa nama yang ada di Korut.
Informasi lain yakni ada hari Kamis lalu, Presiden AS Donald Trump juga menapik terkait kondisi Kim yang disebut sakit parah. "Saya pikir laporan itu tidak benar," kata Trump kepada wartawan.
Terkait Kim, Stringer LineNews.id di Seoul Ibukota Korsel, Toni Dong menulis, Korea Utara adalah negara blok komunis yang berafiliasi ke China dan Rusia. Negara ini berbatasan darat dengan Korsel, China dan Rusia dan berbatasan laut dengan Jepang. Korut adalah salah satu negara dunia yang paling terpencil dan tertutup, termasuk info soal kesehatan pemimpinnya tidak boleh dipublish karena bisa memicu masalah keamanan negara.
Tulis Toni lagi, Kim Jong Un kini berusia 36 tahun, lahir di Pyongyang Ibukota Korut Pada 8 Januari 1984 silam. Cucu dari Kim Il Sung, putra bungsu Kim Jong Il, serta suami dari Ri Sol-ju sudah menjadi Pemimpin Tertinggi Korea Utara sejak 2011 hingga kini.
Pada 2014, dia menghilang lebih dari sebulan dan TV pemerintah Korut kemudian memberitakan dia yang berjalan pincang. Spekulasi tentang kesehatannya telah dipicu oleh kebiasaan merokoknya yang berat dan riwayat kardiovaskular.
Ketika ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, menderita stroke pada Tahun 2008 lalu, media di Korsel melaporkan pada saat itu bahwa dokter Cina terlibat dalam perawatannya bersama dengan dokter Prancis.
Tahun lalu, Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan pertama dalam kurun 14 tahun pemimpin Tiongkok ke Korut, negara miskin yang bergantung pada Beijing untuk dukungan ekonomi dan diplomatik.
Tulisnya, China adalah sekutu utama Korut kini dan jalur kehidupan ekonomi bagi negara yang terkena sanksi berat AS itu. Dan memiliki minat yang besar terhadap stabilitas negara yang dengannya Korut berbagi perbatasan yang panjang.
Hingga berita ini dirilis, terkait kondisi cucu Kim Il Sung itu masih samar. Begitupun info dari Kantor Berita Reuters pun melaporkan belum dapat mengkonfirmasi secara independen setiap detail tentang keberadaan atau kondisi sang diktator legendaris tersebut. (hwh/red)
0 Komentar